Yang Khas Waktu Lebaran, Tape Ketan Hijau



Sudah 3 kali lebaran, aku mengawalinya dari tempat mertua. Alhamdulilah seneng, sudah ga sekagok dulu pas pertama kali gabung keluarga besar suami, beserta lingkup tetangganya. Karena lama-kelamaan toh aku makin dikenal. Makin dihapal. Kami hidup berdampingan, penuh tepo seliro. Adat saling hormat-menghormati masih dijunjung tinggi. Sekalinya ketahuan pulang, semua kepala sudah siap berbaris di depan pintu. Nyapain satu-persatu. Pokoknya, yang lebih tua dari kami, kami sebut saja Lek, Pakdhe, Budhe (Mbok Dhe). Terserah mau itu sodara ataupun bukan.



Setelah dikukus, baru diuwuri ragi dan gula pasir, ratakan
abis itu baru masuk-masukin ke wadah plastik

Suasana desa juga lumayan adem. Kebanyakan waktu, kami isi dengan bercengkrama, kumpul bareng bapak-ibu, entah itu di dapur, ruang teve, ataupun sekedar halaman ketika nyapu. Kalau malam, semua tenggelam dengan kesibukannya masing-masing. Bapak Ibu yang memang agamis, selalu lebih banyak menghabiskan malam untuk kegiatan ibadah. Aku dan Tamas ikut Bapak tarawih di mushola yang dekat dengan rumah. Sementara ibu di mushola milik Guru Ngaji beliau yang bacaan suratnya lebih panjang. Habis itu, beliau masih disibukkan dengan agenda tadarus Quran dengan kelompoknya--kalau ga baca sendiri di rumah. Kalau dari urutan dulu-duluan pulang, jelas aku dan Tamas yang tiba di rumah paling awal. Biasalah..., kan kami jagain rumah sambil jadi penganten baru lagi, jyahahahhaha...Mumpung kalau malam sering hujan juga, bahahahahha *maksudnya ngobrol-ngobrol cantik gitu sambil pijet-pijetan*.

Ketika sudah berganti hari, eh tau-tau sudah deket aja sama takbiran. Tinggal nungguin sore, sambil mastiin keberadaan hilal dan natain kue-kue. Ibu mertua kebetulan memang pandai membikin penganan enak. Beliau sedikit-demi sedikit mulai menurunkan ilmunya kepadaku yang masih pandir ini :D. Berbagai resep aneka kue, baik jajan basah maupun kering, semua diwariskan padaku meski ga langsung dipraktekkan. Kalau yang sudah tau-tau dikit, minimal bantuin bungkusin lah ya, ahahah...adalah tape ketah. Tape ketan ini emang khasnya tempat suami kalau lebaran. Dari jamannya pas maen waktu masih pacaran dibawain, sampe sekarang pun kalau mau negokin rumah Prembun selalu dikresekin beberapa bungkus untuk oleh-oleh besan. Kata Ibu Mertua, ini yang bikin beda dari tempat tetangga lainnya. Kalau mau nyari tape ketan hijau, yang manis-legit-lagi berarir ya adanya cuma di sini.



Sengaja dikasih pewarna makanan hijau agar menarik dan cantik
aku dan bumer berhasil membuat 1 dus penuh
Cantik ya kalau disandingkan dengan kue-kue lainnya
Rasanya manis dan berair, enak....bikin nagih.

Tape ketan hasil racikan Beliau emang pilihan. Beras ketan yang dipakai hasil tanem sendiri. Nyelipke diantara tanaman padi. Terus biar makin khas dan juga menarik, biasanya dikasi warna hijau cerah sehingga lain dari tape-tape ketan pada umumnya yang cuma berwarna putih. Setelah dikukus, tape yang sudah matang dan menghijau cantik itu digelar di atas tampah dan diuwuri ragi beserta gula. Gulanya gula pasir. Takarannya sesuai insting sih...kira-kira manisnya seberapa gitu. Terus abis itu diratain, dan baru dimasukin ke dalam wadah-wadah plastik kecil. Bumer bilang, biarin tapenya berfermentasi ketika sudah berada di dalam wadah, jadi ga lengket masukinnya pas awal-awal. Lalu kenapa pakai wadah plastik? Karena kalau pakai tum-tuman daun pisang, takut pas Hari H-nya layu. Kan jelek ya disajiin di depan tamu kalau udah keburu layu. Biasanya tapi akan 'jadi' setelah disimpan selama 1-2 hari setelah masuk ke dalam wadah. Memang sih, lebih cepetan kalau ditum pakai daun, cuma ya itu tadi...masalah penampilan aja ceuk. Lagian di plastikpun rasanya tetep aja manis, ya seperti yang bantu bungkusin ini hahhahah *ditabok.

Gimana?? Kalian suka bikin tape juga ga ?



2 Responses to "Yang Khas Waktu Lebaran, Tape Ketan Hijau"

  1. halo mas triono sapura, atau siapapun yang publish, saya mau tanya kok seluruh artikel dan foto di blog saya (www.gembulnita.blogspot.co.id) kamu copy tanpa seijin saya ya? Mohon untuk pertanggungjawabannya dan dihapus, silakan membuat artikel sendiri ya, jangan mencuri artikel orang lain. Salam

    Saudara admin wisatakuliner001.blogspot.com seHARUSNYA MENCANTUMKAN LINK, MASA JIPLAK MENTAH2 GITU , MALUUUUUUUUU itu foto saya kamu jiplak semua berikut cerita-ceritanya, sedih dan miris..lihatnya. http://gembulnita.blogspot.co.id/

    BalasHapus

‪#‎100persenbuahnusantara‬ #BlessfulAugust #DreamsWellEngineered #evrinaspGiveaway #‎fruitsummit2015‬ #GoForItEmakGaoel #KainDanPerjalanan #‎livingfunandhealthy‬ #lombablogpojokpulsa2015 #PiknikItuPenting 4G 4G LTE About Me Agama. Akad alun-alun kebumen Ammara Beauty Care Angkringan ARTIKEL Bakmie Jowo Kangen Beauty BERITA blibli.com Braling Photography Candi Borobudur Citra Raya CitraRaya dawet hitam dawet ireng diet Es Buah Singkawang family Gaun Muslim Bentuk Payung giveaway Giveaway #OOTDAlaAku2015 Grand New Velloz Grand New Veloz gudeg h-1 Honeymoon HUKUM ibu rumah tangga IKLAN Jadul 90-an jalan-jalan Job Review karikatur Kebumen KELUARGA KESEHATAN Khasiat yogurt Kota Padang kuliner Magelang Kutoarjo kutowinangun life LIPSUS lomba menulis love Make Over Kamar Mandi manfaat yoghurt manfaat yogurt untuk ibu hamil Mbutuh Menu Masakanku Merah Marun mie ayam murah My 7 Days Fruit Diary Nasi Bakar Niro Granite Niro Granite Indonesia One Day Challenge Toyota OpenSnap opini Optik Kinanti Pak Edi pak kasman Pakdhe Untung Pasar Kutoarjo Pasar Lama Pendidikan Perumahan Idaman di Tangerang POLITIK Pondok Cianjur Purworejo Random REDAKSI Resepsi Review review Blibli.com review film review music review otomotif ronde Roti Bakar 88 rumah idamanku rumah nyaman sate ambal sate blora SEJARAH Smartfren Smartfren 4G Smartfren 4G LTE Advanced Snap and Share Challenge Spirited Away Sunpride Tacose. tangerang TV ONLINE wedding Wego Wetan pasar WISATA wisata kuliner wisata tangerang Yogurt heavenly blush yogurt strawberry Yogurt terbaik di indonesia yogurt yang bagus yogurt yang baik yogurt yang mengandung probiotik