Selain pendiem, pribadi ini juga dilimpahi kutukan sifat yang kurang luwes.
Kalo di blog agak-agak bawel mungkin karena pelampiasan alter ego dari dunia nyata yang tak se-oh-begitu-doang saat memulai sebuah obrolan *utamanya dengan orang baru*.
Jadi jangan kaget kalo in realnya, akan sangat berbeda antara Sugembulwati yang cerewet di blog dengan yang ada di alam
It's mean aku kalem, kak..
Nah, kalem itu masih agak kedengaran lebih sopan ya ketimbang kurang luwes.
Padahal ya, sebenernya aku cenderung ke kurang luwesnya sih ketimbang kalem itu sendiri.
Satu sisi pengen alamiah aja ketika ngobrol sama orang.
Tapi kok di sisi lain jatohnya malah kagok.
Misal, uda nekad ni mancing obrolan dengan pertanyaan (basa-basi). Niatnya biar akrab gitu lah.
E... la kok si lawan bicara malah pake nanya ulang segala lagi tentang apa yang barusan aku tanyakan *belibet ga buwk kalimatnya ?*
For example di dalam percakapan yang kayak gini nih :
Aku bertemu dengan sesorang yang lebih tua dariku, sebut saja budhe.
Dan aku mencoba mengakrabkan diri dengan menanyakan kesibukan dia.
"Pripun kabare Budhe...lagi sibuk ap....bcdexfgtshhhgbysjj. Sakniki hawane pavgshshhshsh...Nyayur nopo Budjjkklshkn ??"
"Heh...nun? Kenapa-kenapa Mbak??? Apa barusan Mbak??"
Duh apa suara gue kepelanan ya?
Ketika gue ngomong--apa terkesan seperti orang yang sedang berkumur?
Selalu dan hampir setiap saat, kejadian kayak gini berulang.
Atau di percakapan lainnya yang kayak gini nih :
"Nama saya Gusty..."
"O silakan masuk Mbak Husni....."
"Bukan Husni Mbak.."
"Eh Mba Rusty..."
"Bu bukan..."
"Mbak Lusy..."
O-M-G Gusty jadi Lusy....dikata Lusy yang ada di Film Bram Stoker's Drakula kali yes?
Apa Lusy mantannya AB Three...???
Kadang pengen narik kata-kata yang dah terlanjur keucap. Tapi ya gitu deh. Kikuk.
Kalo diucapin ulang jatohnya malah gagap.
Ah nyesal deh mawi nanya-nanya segala.
Males ngulang pertanyaan yang sama lebih tepatnya.
Trus gue jadi minder gitu kalo kejebak dalam situasi seperti ini.*Etapi gini-gini bisa jadi wartawan dulu...AJAIB JUGA GA SIH??
Kalo dipikir-pikir generasi baby boomers (1946-1964) aka seumuran dengan bapak ibu kita, kok kayaknya eranya mereka lebih luwes ya dalam hal obrolan.
Sama kalangan mana aja masuk.
Sama yang lebih tua santun (tapi juga tetep grapyak).
Sama yang lebih muda hayo aja, ngikutan gawl dan trendy.
Tapi apa yang terjadi denganku yang sama-sama seumuran dengan Ibu di masa itu?
Kenapa rasanya susah banget ya jadi pribadi yang supel dan PD-an gini? *tunyuk-tunyuk pala sendiri, hihi
Beruntunglah aku yang saat ini berjodoh dengan Pak Suami yang jauh lebih dewasa dari segi umur maupun sifat.
Ya mungkin inilah yang disebut hikmah dari segala rahasia ilahi *dih..bahasanya udah sinetron Indosiar banget ga sih?wkwkw*. Yang supel ketemu yang pendiem
Ya alon-alon asal kelakon sih. Diem aja dulu ga papa. Yang penting senyum dan jadi pribadi yang lambat laun bisa menyenangkan dan asyik dalam lingkup sosial.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny