Petualanganku menjelajah hotel dari satu tempat ke tempat lain belumlah berakhir. Cipok basah dulu buat Indonesian Food Blogger yang telah memberiku sekian lembar voucher untuk menginap. Hari ke-2 ini kami putuskan untuk bermalam di Arnava. Di sini kami ambil jatah paling banyak dari hotel-hotel sebelumnya, yakni 2 malam karena cuma dia yang paling murah. Kenanya sekitar Rp. 400 sekian ribu. Dikali 2 dengan metode check in sebanyak 2 kali. FYI, setiap lembar voucher hanya bisa digunakan untuk 1 kali booking.
Hari Pertama (24 Desember 2015)
Kucluk-kucluk dateng ke meja resepsionis dan dibilang single bednyasudah penuh. Maklum libur panjang, jadi dalam sekejap mata, semua kamar langsung keisi. Alhasil kami diberi opsi yang twin bed. Elaaaahh masak tidurnya sendiri-sendiri sih? Nanti dikira lagi ngambek-ngambekan lagi??...Wakakakak.
“Tenang saja Dedek, nanti bisa diakalin ! “ (berkata kalem).
Agaknya ada simbol lampu nyala dalam otak suamiku ini.
Ya sudah apa boleh buat, mudah-mudahan langsung diberi tahu jika ada yang check out besokannya. Oke, poin pertama, staffnya sangat ramah dan tak segan untuk membantu.
Sambil menunggu konfirmasi kamar siap, aku pun duduk-duduk mengamati keadaan sekitar. Hotel yang didominasi oleh warna oranye ini terletak di JL. KH. Soleh Iskandar No 5. Kalo dari jalan tol deketnya sih sama pintu Tol Sentul dan Lingkar Luar Bogor. Jadi depannya tuh adep-adepan sama kolong tol gituh.
Hotel ini berjarak kurang lebih sekitar 3.52 km dari Istana Kepresidenan Bogor, 3.98 km dari Botani Square, 4.19 km dari Kebun Raya Bogor, serta 4.46 km dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dari segi bangunan, masih baru ya. Gedung berdampingan dengan apartemen, sehingga pada saat kami parkir sempat terjadi kebingungan karena yang menghadap pas dengan pintu basement adalah parkir milik apartemen. Tapi, berkat informasi dari petugas keamanan, lokasi parkir hotel nyatanya tak jauh dari situ. Tinggal belok dikit aja langsung nemu. Oh iya, selain parkir, kolam renang yang terdapat di area itu juga sebenarnya milik apartemen. Namun diberlakukan juga akses bagi pengunjung hotel yang ingin berenang atau bermain air.
Lanjut penilaian tentang interior. Lobi diisi dengan 2 macem sofa dengan corak dan jambangan bunga yang berbeda #eaaaakkk detil banget yak penjabarankuh? (memang aku suka yang detil-detil kok, karena itu kan pemanis.
Persis di belakang lobby, tepatnya di dekat lift, terdapat resto kecil yang berfungsi untuk kongkow-konkow cantik sekaligus bisa order minuman dan cemilan untuk dibawa ke kamar.
Tak berapa lama kemudian, resepsionis memberitahukan kami bahwa kamar sudah siap. Kami pun naik ke lantai 3 untuk mengeksekusi kamar nomor 1017 . Begitu lift kebuka, wow... area hotel dipenuhi dengan tembok biru putih. Bersih. Kinclong. Yaaa....walau kamar yang kami pesan kali ini hanya kelas superior sehingga terkesan sempit dengan 2 buah bed yang imut-imut.
“Jadi gimana Tamas?”
Masak bubuk sendiri-sendiri?? Ga seru amaaaat, hahahahhaha
Akhirnya dengan brutalnyacerdiknya, kami ubah formasi kamar dengan cara mendempetkan ranjang menjadi satu. Sungguh ide yang sangat brilliant....
Fasilitas kamar yang kami dapat diantaranya :
Televisi. Sayang, banyak channel yang semutan. Alias ga bening-bening amat. Bukan TV kabel juga sih. Standar TV nasional aja.
Air mineral, teh celup, dan juga kopi sachetan ditambah heater.
Telepon, AC, dan juga brankas.
Bantal yang cukup banyak (masing-masing 3 biji dengan ukuran gede, sedeng, dan kecil).
Hanger tanpa lemari.
Kamar mandi dengan air panas dan air dingin yang stabil.
Sabun, shampoo, lotion, sikat gigi, pasta gigi, dan sisir semuanya lengkap.
Toilet duduk.
Wifi yang lancar jaya sehingga membuat Tamas bisa streammingan One Piece dengan aman sentosa...teteup ya dimanapun berada, suamiku menjalankan hobinya ini hahah...
Kuliner di Nasi Goreng Pak Gendut, Taman Kencana, Bogor
Malam pertama di Arnava kami habiskan untuk wisata kuliner. Sayangnya, karena udah terlanjur malam, kami sempat kesulitan mau makan dimana. Ada warung tenda yang kayaknya rameeee banget, tapi ngantrinya nauzdubillah. Males. Terus melipir ke Taman Kencana buat nostalgia di Waroeng Taman, e udah mau tutup. Apes tenan.
Ketimbang perut sudah tidak bisa dikompromikan lagi, akhirnya kami makan seadanya aja yang ada di sekitar situ. Menunya nasi goreng gerobakan yang ternyata rasanya jauh-jauh-jauh lebih perfect ketimbang nasgor manapun yang pernah aku cicipin. Namanya Nasi Goreng Pak Gendut.
Ketimbang perut sudah tidak bisa dikompromikan lagi, akhirnya kami makan seadanya aja yang ada di sekitar situ. Menunya nasi goreng gerobakan yang ternyata rasanya jauh-jauh-jauh lebih perfect ketimbang nasgor manapun yang pernah aku cicipin. Namanya Nasi Goreng Pak Gendut.
![]() |
Kiri : mie rebus, kanan : nasi goreng (sumpah ini menu rasanya cespleng banget !!!) |
Sebenarnya aku pesan mie rebus, tapi kemudian iri ngelihat Tamas dengan lahapnya makan nasi goreng pedes asin dengan sensasi rasa terasi yang cukup setrong. Akhirnya tukeran. #Beby mbul ma begitu orangnya...(minta dijitak banget). Habis gimana? Kayaknya kok enakkk banget. Dan jujur, bikin ketagihan. Huhu...Kurang lebih sekitar setengah jam piring kami tandas dan memutuskan untuk balik ke hotel.
Sarapaaaaannn !!!
Jam 06.30 aku gojlak-gojlakin badan Tamas buat bangun. Etdah...mentang-mentang bershio kerbau, anak ini cuma ngulat-ngulet ga jelas kemudian tertidur lagi dengan santainya #serasa rumah sendiri. Bukannya melek malah ngrengek kayak bayi besar minta ditepok-tepok, wakawawakk..Karena ga berhasil, akhirnya aku tinggal mandi aja.
Setelah bedakan dan krudungan rapi, aku baru mendapati dirinya bangun. Langsung kusuruh cas cis cus aja biar dapat jatah makan lengkap. Setelah siap, kamipun turun ke lantai 4 untuk nyarap. Kalau ga salah itu sudah jam 7 lewat deh.
Dan jeng jeng !!!
![]() |
Liat...sosinya uda hampir abizzz zzzz (kami kesiangan dikit) |
![]() |
Sudah pada acak adut diserbu pengunjung hotel... |
Udah penuh boook itu restoran. Makanan juga udah acak adut karena saking banyaknya keluarga membawa anak-anak. Cukup terperangah juga sih, sebab waktu itu terbilang masih pagi. Alhasil di hari pertama ini aku hanya mendapatkan sedikit dokumentasi.
Menu di sini masih bertema nusantara. Sayangnya makanan berat kurang variatif. Kurang lebih hanya ada mie goreng, ayam, dan tumis pakcoy. Paling alternatif lain ada bubur ayam ama bubur ketan item. Atau kalau mau belagak kebarat-baratan sih bisa ngemil sosis goreng, waffle serta olahan telur yang bisa by order.
Telur bisa diolah menjadi omelet maupun telur mata sapi. Aku dan Tamas seperti biasa pesan telur mata sapi (yang setengah matang), karena teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut. Sayang dari 2 telor yang diceplok, satu udah keburu mbleber bagian kuningnya, sehingga terlanjur matang.
Adapun yang menarik mata ini adalah bagian stan dessert. Ada cookies Natal yang unyuk-unyuk dan memanggil untuk segera digigit. Okeeeey Gembul dataaaang !!! Lalu tanpa tedeng aling-aling, tangan ini sudah meraup beberapa butir ginger bread yang dicetak lucu. Ada yang berbentuk pohon cemara, bintang, atau manusia kue jahe. Beberapa ada yang dikasih icing sugar warna-warni untuk menarik perhatian tamu anak-anak.
![]() |
udah instagramable blon?? |
Ada lagi kue kacang (enting-enting) dan choco chips kacang tanah yang tersaji di dalam toples-toples kaca berukuran mini. Semuanya fresh from the oven. Makanya teksturnya renyah banget. #siap-siap mules kebanyakan isi bensin pagi-pagi.
Untuk roti-rotian, standar yah. Ada donat, croissant, juga roti tawar yang bisa dioles dengan bermacam selai dan juga mentega. Kebetulan aku tidak menyentuh roti-rotian ini karena takut kenyang duluan sebelum makan makanan berat.
![]() |
Cakep ya, kue-kuenya :) |
Sebagai pecinta buah-buahan, cukup kaget juga karena ada buah yang menurutku sangat Indonesia banget (uhuk, maaf kalimatnya sangat tidak efektif) yang tersaji di meja prasmanan. Coba tebak? Yup rambutan haha.... Jarang-jarang kan nemu buah yang lebat rambutnya ini di hotel-hotel ? Bisa jadi karena lagi ngepas ama musimnya. Lainnya paling ada semangka kuning ama pepaya, yang at least bisa menetralkan mual-mual lah akibat kebanyakan makan berat.
Hari Kedua (25 Desember 2015)
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, alhamdulilah di hari ke-2 menginap, ada kamar single bad yang tersisa. Buru-buru staffnya mengkonfirmasikan kepada kami apakah jadi pindah atau tidak? Tentu saja YES !!! Hihi...seneng deh staf-staf hotelnya pada baik hati dan tidak sombong. Cepet tanggep banget mengerti kemauan konsumen.
Segera kami menuju ke kamar 303 yang berada di lantai 3.
![]() |
Di hari ke-2 baru dapat single bed, horrraaaaayyy !!!! |
Kamar kali ini agak legaan ya, karena ranjangnya satu biji dan bantalnya buanyaakkk !!! Horeee #apalah arti tidur jika tak memeluk bantal...
AC, brankas, telepon, TV oke (ya walau rada semutan juga sih channel-channelnya, maklum TV biasa). Cantolan baju tidak memiliki penutup, serupa dengan kamar pertama. Tersedia meja kursi tambahan dengan set minuman (teh celup, kopi shachetan, dan gula) beserta heaternya.
Kamar mandi dengan toilleteries masih baru juga shower yang mengucur deras dengan tingkat panas yang stabil #jingkrak-jingkak bahagia karena bakal banyak mandi-mandi nih, setelah ‘ masa dapet’nya betul-betul berakhir. Oh yeaaah !!!
Hahaha ha..
Haha.
Haa...
Ha...
Ambigu yes??
Yuk sekip ajah ke bagian sarapan...
Takut ada anak di bawah umur baca.
Yuk sekip ajah ke bagian sarapan...
Takut ada anak di bawah umur baca.
Sarapan Again...
Kali ini kami betul-betul ga mau kecolongan. Agak pagian kami udah nyatron ke restoran di lantai 4. Bunyi musik-musik berlirik Inggris sudah berkumandang. Kamipun langsung nyodorin pantat ke arah korsi paling empuk sambil lirak-lirik menu apa yang bakal diembat di hari terakhir. Mengambil pelajaran supaya tidak asal comot menu kayak kemaren, akhirnya kali ini aku mau sarapan yang semi ringan aja macam telor ceplok, waffle, dan bubur ayam #apakah itu yang dinamakan semi ringan ??
Menu utama secara keseluruhan hampir sama kayak kemaren, cuma ada pergantian dikit kayak mie diganti bihun, pakcoy diganti brokoli, atau bubur ketan item diganti burjo (bubur kacang ijo men !!!). Selebihnya sama plek plek plek.
Etapi ayamnya juga ganti rasa dink. Kemaren kan kayak ala-ala rebus/kukus gitu. Di hari kedua baru digoreng. Sosis-sosisan juga masih lengkap. Kayaknya terdiri dari 2 macam varian deh, yakni sosis ayam dan sosis sapi. Sayangnya aku ga berani cobain karena memang lagi dipantang makanan yang mengandung pengawet sama dokter. Ihikkk...Padahal aku suka banget makanan kayak gini, suwerrr..
![]() |
Kali ini lumayan rapi dari sebelumnya (masih bisa difoto, red) |
Buah??? Rambutannya absen. Gantinya adalah puding yang berhasil aku comot bagian cherrynya (anaknya licik_ga mau keduluan orang). Pudingnya ada 2 macam, yakni yang rasa stroberi dan rasa bening (mungkin leci). Tapi yang bening cepet banget abisnya ketimbang yang pink. Mungkin karena yang pink terlalu kemanisan ya seperti akyuuuuuhh #kemudian ditabok.
Selain itu ada pepaya dan juga semangka. Semangkanya kali ini yang warna merah. Dan penataannya masih jauh lebih rapi dari yang kemarin. Buah-buah tersebut aku cemilin sebelum makan berat, jadi biar perut ga kaget duluan.
Cookies Natal masih ada. Kalo kemaren aku nggasak (dikata rampok kalik, haha) kue jahe, sekarang saatnya ngambilin kukis kacang. Kukis memang salah satu makanan kesukaanku, apalagi yang rasanya agak-agak berat karena perpaduan bahan yang berkualitas juga dengan takaran yang pas. Makanya berasa kayak kukis premium. Iyalaaah !! Bikinan hotel hoho. Jus-jusan lebih lengkap ya. Tapi aku cuma ngambil susu sama jus jambu sih (itupun udah banyak Mbul....???!!).
Oh iya, tadi aku juga pesen waffle kan? (lho kok balik nanya??), haha...Iya...jadi tuh biar ga kenyang-kenyang amat, maka aku mengganti nasi dengan waffle. Pesennya langsung di mbak-mbak yang khusus jaga stand waffle. Ya walau ngantri, tapi sepadan lah ama rasanya yang maknyus banget. Apalagi pas ketambahan sama siraman krim vanilla dan blueberry, widiiiihhhh !!! Mana tahan broooo....
Ya Alloh makan all you can eat itu kenyang sekali yach???
Akhirnya abis nyarap kami cuma ugat-uget doang di area hotel sambil menengok kolam renang yang sebenarnya milik apartemen sebelah. Kolam renangnya terdiri dari 2 bagian. Yang depan ada kolam renang dewasa, sedangkan yang belakang baru dikhususkan untuk anak-anak. Apakah aku mau renang??? Kagak kok, aku cuma mau numpang foto ajah?? (JYAAAAAAHHHH).
Abis phota-photo dan pencitraan *uhuk...jujur banget ya gueeehhh...*, akhirnya kami cabut ke kamar buat siap-siap check out. Hahahhaha...tiiiit...sebenarnya ada jeda tidur dulu ding beberapa menit, karena tuh abis makan rasanya nguantuuukkk banget #kebiasaan buruk #tanda-tanda kurang gizi. Jadi ya apa bole buat menggelepar dulu layaknya mujaer sebelum bener-bener jalan ke Kebon Raya Bogor (nanti aku bikin di postingan tersendiri yesss).
Eh bentar, takjelaskan dulu dink, postingan ini bukan bermaksud untuk riya atau pamer lho ya. Ini cuma mendokumentasikan sebagian kepingan dalam hidup #ceritanya biar tidak kehilangan masa muda eaaaaakkk....Syukur-syukur bisa bermanfaat jika diklik oleh para pelancong yang ingin berwisata di Bogor dan bermalam di hotel yang murah namun pelayanannya prima *tumben bijak*.
![]() |
Mengabadikan moment di hotel Arnava yang mengesankan :) |
Oke deh,....saatnya jalan-jalan di hari ke-3 ke dan check inke hotel selanjutnya yaitu Savero Golden Flower....Ntaaaabbbb. Stay tune terus ya gaes di postingan aku selanjutnya !!!
Sambil nyicil blogwalking
Balesin komennya nanti ya:))
0 Response to "Review Arnava Hotel, Bogor"
Posting Komentar