Cah kangkung terenak sedunia *lebay |
dada mentoknya ayam bakar |
Selain murah, sajian dari restoran ini juga ga kalah leiker dari racikan resto. Padahal kalo ditilik dari bangunan fisiknya, mungkin dari nilai 1-10 aku kasi point 7. Tapi urusan rasa, juara deh ini warung.
Buka dari magrib sampai jam 10-an malam, Sangiang Jaya dikelola oleh 1 keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan 5 orang anaknya. Yang 2 sebenernya ga keitung pekerja sih. Karena ukurannya masih seperempat alias bocil hahahhaha.....
Nah setiap kali nongkrong di sini, aku sering mengamati kekompakan keluarga ini. Sang pemimpin yang tak lain adalah bapaknya bertugas sebagai head chef, dia spesialis pengolah cah kangkung, goreng-gorengan ayam dan seafood-seafodan, dll.
Es jeruk segarrr |
Sangiang Jaya Seafood |
Sang ibu bertugas di bagian keuangan sembari memantau masakan. Anak pertama bagian bakar-bakaran, anak kedua bagian pemesanan menu, dan anak ketiga bagian antar dan bantu-bantu. Sungguh aku melihat potret keluarga enterpreneur sejati di dalam keluarga ini.
Padahal (mungkin) sehari-harinya mereka hidup di warung sederhana ini. Beralaskan dipan dan bantal sekedarnya, juga sebuah TV tabung yang ditancapkan ke dinding sebagai hiburan. Sesekali TV tersebut disetel, entah memutar sinetron GGS atau Bintang Pantura di Indosiar untuk menemani pengunjung bersantap petang. Perjuangan yang sangat keras bukan untuk bisa mencapai sukses. Alhamdulilahnya, tiap hari warung ini selalu ramai. Sabtu Minggu? Beuh jangan harap masih nyisa lauk favorit di atas jam 8 malam. Ludes.
Tandukkk dehhh |
Sang kepala koki meracik kangkung |
Kalo menu favoritku di sini cuma cah kangkung plus cumi goreng tepungnya. Ga ada yang ngalahin cah kangkungnya deh. Warna kangkung terlihat hijau fresh, namun tingkat kematangan pas. Bumbu meresap sampai ke dalem (emang apaan gitu *hahah) dan sampe sekarang masih aku cari-cari apa rahasia di balik kelezatannya.
Klo Tamas, sukanya ikan-ikanan. Seringnya sih yang dipesen bawal bakar. Yang spesial dari ikan bawal di sini adalah sambal cabe ijo bawang kecapnya. Ikannya juga bebas bau tanah. Dijamin seger. Ngebakarnya pas. Bumbu juga meresap. Uh nampollll mantaaabbbb deh...Endes !!!
Tentang ayam-ayaman *YAKALI ayam beneran. Iya maksudnya memang ayam beneran, entah itu digoreng maupun dibakar, rasanya tetap juara. Sebenarnya lebih mantab yang dibakar sih. Bumbunya itu loh. Ngreseeepppp banget. Dan ini juga agaknya masih menjadi misteri. Hanya Alloh dan keluarga ini saja yang tahu resep rahasianyah *lebaynya kumat. Kalo bagian yang paling jozz dari ayam bakarnya adalah kepala, ceker, juga dada mentok. Ya, meskipun lehor yang kuheran kok rasanya tetep nikmat-nikmat aja ya menyerupai kampung.
Klo urusan harga sih standar, tapi kataku ramah di kantong. Pokoknya oke deh. Recomended punya...
0 Response to "Review Sangiang Jaya Seafood "
Posting Komentar